Jumat, 14 Januari 2011

Ada apa dengan cafein

Banyak para penggemar kopi termasuk saya merasakan bahwa minum kopi sekarang efek kafeinnya tidak seperti dulu ketika mula2 minum kopi. Bagi saya yang tergolong hampir manula dan sudah minum kopi sejak 35 tahun yang lalu (jangan2 anda belum lahir atau masih balita), perbedaan tersebut dapat saya rasakan sendiri. Dari beberapa hal  yang menyebabkannya setidaknya ada 2 hal yang dapat saya jelaskan disini.
Beberapa tahun belakangan, kita jumpai begitu banyak produk makanan dan minuman yang mengandung cafein, begitu pula dengan obat2an, yang notabene semuanya adalah produk2 yang akrab dengan keseharian kita. Coba saja kita perhatikan dengan lebih jeli ingredient yang ada pada kemasan produk2 makanan, minuman dan obat2an, banyak diantaranya kita jumpai mengandung kafein. Dan produk2 tersebut dengan mudah kita temui disekitar kita, seperti di rumah kita sendiri, di rumah sanak famili dan teman2 kita, di toko2 makanan maupun obat, swalayan, di pasar, bahkan di warung2 sekitar tempat tinggal kita. Keseharian manusia bersama konsumsi kafein yang tidak disadari tersebut dalam jangka waktu lama membuat tubuh menjadi terbiasa dengan kafein. Keadaan tersebut bagi para peminum kopi masih ditambah lagi dengan konsumsi kafein 2 kali 100-135 mg kafein sehari (kalau kita minum kopi 2 kali sehari). Nah tentu saja bagi kita2 para penikmat kopi lama2 minum kopi jadi "nggak ngefek" lagi kafeinnya, karena tubuh kita sudah "kebal kafein" yang kita rasakan hanyalah sensasi kenikmatan kopi.
Ada hal lain lagi yang dapat dijelaskan disini. Bagi orang2 seusia saya --yang lebih dan yang kurang boleh menganggap dirinya seusia saya-- yang sudah mengkonsumsi kopi lebih dari 30 tahun dan masih mengkonsumsinya sampai sekarang, tentu saja efek kafein juga tidak seperti dulu lagi ketika saya muda dan belum bertahun-tahun mengkonsumsi kopi. Apalagi seperti yang saya ungkapkan diatas, dulu itu belum sebanyak sekarang produk2 mengandung kafein.
Jadi ada orang2 yang tubuhnya menjadi kebal kafein karena selain sehari-harinya biasa minum kopi juga biasa mengkonsumsi kafein melalui produk2 mengandung kafein lainnya. Kemudian juga ada orang2 yang menjadi kebal kafein karena memang sudah berpuluh tahun terbiasa minum kopi, seperti saya dan para penikmat kopi lainnya. Tapi kalau kita coba menghentikannya sementara, waktu kita mulai kembali minum kopi lagi untuk beberapa saat kita masih bisa mengalami efek kafein pada tubuh kita. Saya pernah mengalaminya waktu tinggal di India 2 bulan dan terpaksa tidak minum kopi hitam selama waktu tersebut. Ketika kembali ke Tanah Air dan mulai minum kopi hitam lagi maka untuk beberapa lama saya dapat merasakan efek kafein pada tubuh saya, tapi ya gitu deh, lama2 ya nggak ngefek lagi.

Wassalam

4 komentar:

  1. Wah salut buat bu Endang-F1 yang sudah menjadi penikmat kopi sejak lama. Saya ke sasar ke blog bu Endang-F1, dan langsung tertarik membaca pengalaman beliau.

    Salam kenal, jangan lupa mampir ke blog saya http://zulitaufik.wordpress.com

    BalasHapus
  2. Salam kenal juga Zul, saya senang anda kesasar ke blog saya, karena teman saya sesama blogger kopi jadi bertambah. Saya sudah mampir ke blog anda dan komen disalah satu postingan anda, tentu saja yang tentang kopi.
    Wassalam.

    BalasHapus
  3. Bu Endang Memang Top ... Salam kenal Mama #dh gk punya Mama lagi sayah :)
    Saya Barista bu, kebetulan saya suka Manual brewing. Skli2 boleh nih seduh kopi buat Mama Endang :).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Alvons,
      Salam kopi, trimakasih sdh berkunjung, semoga makin mantap ke-barista-an anda.....

      Hapus