Rabu, 08 Desember 2010

Menikmati "Kopi Lanang"

Beberapa waktu yang lalu dalam salah satu kunjunganku ke Jakarta untuk urusan keluarga, aku sempat ngobrol2 mengenai kopi dengan teman keponakanku yang bekerja sebagai salah satu barista di kafe Excelso. Salah satu yang diceritakannya adalah bahwa di gerai kopi tempatnya bekerja menyediakan "kopi lanang", yaitu kopi yang dihasilkan dari buah kopi yang berbiji tunggal, sementara buah kopi lazimnya berbiji ganda. Mendengar hal ini, sebagai penikmat kopi tentu saja "berdiri" telingaku, dan langsung berniat aku akan mencobanya pada kesempatan mendatang.
Nah, minggu lalu ketika sedang dinas di Jakarta, ditemani adikku aku menyempatkan diri mencoba menikmati kopi lanang tersebut di salah satu gerai Excelso yang ada di UI-Salemba. Gerai tersebut merupakan Excelso express, jenis gerai dengan sistem take away atau drive through, diatas itu Excelso memiliki dua tingkatan gerai  lagi. Pada kesempatan tersebut selain kopi lanang yang mereka beri nama Amazing Toraja, adikku memilih Iced Cappucino Caramel, dan kami juga ditemani nyamikannya Excelso Sampler. Rasa kopi lanang ini ya mirip seperti arabika-arabika lainnya, kenikmatan yang mantap dan lembut, secara khas mendekati rasa kopi Kalosi Toraja tetapi kurang rasa asamnya. Berikut ini adalah kisah sesudah mencicipi yang namanya kopi lanang tersebut.
Sekembalinya dari cafe tersebut seharian kami melakukan perjalanan panjang dan melelahkan karena menyinggahi beberapa tempat dan gonta-ganti kendaraan serta kemacetan lalu lintas yang luar biasa, sampai akhirnya kami baru tiba di rumah kakakku jam 10 malam. Adikku betul-betul kelelahan rupanya sehingga langsung terkapar tertidur, sementara aku merasa hanya sedikit lelah, lelah yang biasa aja seperti yang biasanya kualami sepulang kantor, artinya tidak sangat lelah. Nah, aku jadi berpikir, kenapa adikku sangat lelah sedangkan aku hanya sedikit lelah, padahal kalo di-pikir2 aku kan jauh lebih tua (kami terpaut usia 9 tahun). Apakah ini efek dari kopi lanang tadi ? Bisa iya, bisa tidak. Mungkin bener, mungkin cuma kebetulan. Karena ini pengalaman yang subyektif sifatnya, sementara ini aku juga belum punya referensi ilmiah mengenai kopi lanang ini, maka silahkan anda mencobanya sendiri, supaya nggak penasaran.

Tips :
Kalau anda menggunakan Coffeemaker dirumah, untuk mendapatkan rasa
yang pas sebaiknya gunakan bubuk kopi sejumlah dua kali lipat dibanding
untuk membuat kopi tubruk biasa.

Wassalam.

2 komentar:

  1. Kopi itu rasanya beda2 yah ? selama ini aku merasakannya sama aja.. mungkin juga karena aku jarang ngopi sehingga kopi yg aku minum juga kurang beragam.. jdi rasanya gitu2 aja gak ada bedanya.. hehe..

    BalasHapus
  2. Iya Triz, beda2 rasanya. Ayo belajar menikmati kopi, kopi itu cocok lho sama orang2 yang hobi puisi kaya Triz. Soale saya waktu muda juga penggemar berat puisi. So, selamat mencoba hobi baru, hobi ngopi.....

    BalasHapus