Senin, 04 Oktober 2010

Menikmati Kopi

Minum kopi --sekali atau dua kali sehari-- merupakan salah satu aktifitasku yang kuanggap penting dan bermutu. Ya, penting karena aku menikmatinya, bahkan kadaqng-kadang menjadi caraku untuk menikmati "me time", dan bermutu karena minum kopi --bukan kecanduan kopi-- dapat menyehatkan tubuh. Betul lho, sedikit asupan cafein dapat meningkatkan ataupun menjaga "mood" kita dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
Untuk bisa menikmati minum kopi, bagiku yang pertama-tama tentunya minuman kopinya harus enak, meskipun waktu dan tempat juga harus dipertimbangkan. Begitu senangnya aku menikmati kopi, sampai sampai kalau aku berkunjung ke daerah lain aku akan menyempatkan diri minum kopi disitu, kalau rasanya mengesankan akan menjadi catatan bagiku dan biasanya aku akan mengulanginya pada kesempatan lain.
Aku juga terbiasa memperhatikan referensi yang kubaca atau yang diberikan orang mengenai kopi yang enak disuatu tempat. Pernah aku sempat-sempatkan dalam salah satu kunjunganku ke Jakarta, minta antar adikku --makasih Nia-- dibela-belain naik busway dari Kalideres trus turun didepan Sarinah, kemudian rela berpanas-panas menyusuri jalan Sabang --sambil nyari dan tanya sana sini-- untuk minum kopi di "Kopitiam Oey" nya pak Bondan, karena sebelumnya baca referensinya di koran.

Tips :
Kopi tubruk nikmat
Pastikan diseduh pake air yang telah mendidih kemudian diamkan sesaat,
gelasnya/cangkirnya sebaiknya dibilas dulu pakai air mendidih, masukkan
2 sendok kopi + 1 atau 2 sendok gula, diseduh sambil diaduk,
trus langsung ditutup, 2 atau 3 menit buka tutupnya, baru nikmati. Sedaaaap.
Wassalam.

2 komentar:

  1. Salam kenal bu Endang,

    Selamat atas tulisan2nya. Semoga ibu bisa terus menulis mengenai kopi dan bisa meningkatkan awareness masyarakat terhadap apa yang ibu bilang kopi enak.

    Saya sangat setuju dengan metoda ibu membilas cangkir dengan air panas terlebih dahulu. Namun saya biasanya, setelah kopi diberi air. Saya biarkan dahulu selama 4 menit sebelum saya buka "kepala" nya. Saya kurang tau mengenai kapan gula ditambahkan. Besar harapan saya mendapatkan komentar dari ibu mengenai metoda saya.

    Salam,
    Arief

    BalasHapus
  2. Mudah-mudahan mas Arief udah baca coment saya di postingan blogyna terakhir (espresso dingin). Saya biasanya menambahkan gula bersama kopi sebelum diseduh kalo ingin rasa kelet (kelet itu biasanya dipangkal lidah terasanya, bukan diujung lidah) kopinya hilang, tapi kalo ingin rasa kelet kopinya masih ada sebaiknya sesudah kopi dituangi air sambil diaduk,tambahkan gula kemudian aduk lagi baru ditutup. Selamat mencoba,wassalam.

    BalasHapus