Sabtu, 03 Desember 2011

Kenikmatan Kopi Nikmat Yang Sangat Nikmat

Saya sudah lama tidak blog walking dan tidak mem-post suatu tulisan untuk blog ini, Rancangan (draft) postingan ini sebenarnya telah saya tulis sebulan yang lalu, kemudian kesibukan yang meningkat dan beberapa penyebab lain seperti travelling dan gangguan kesehatan menghalangi saya untuk meng-edit dan mempostingnya. Judul diatas itu bisa saja ditukar dengan "Kelezatan kopi lezat yang sangat lezat", atau bisa juga menjadi "Keenakan kopi enak yang sangat enak", atau dengan ini "Kehebatan kopi hebat yang sangat hebat", atau yang lain lagi yang semacam itu. Namun saya menganggap judul yang saya gunakan lebih pas, tentu saja bagi saya, secara saya ini merasa sebagai penikmat kopi sejati (mungkin kata-kata sejati terlalu berlebihan kedengarannya)



Kopi apa yang paling anda sukai ?
Kalau ngomongin merek maka jawabannya bisa menyebut merek A, atau B, atau C, D, dan seterusnya.
Kalau maksudnya jenis maka paling-paling orang akan menyebut arabika, atau robusta, atau bisa juga campuran kedua jenis kopi tersebut.
Lain lagi jika yang dimaksudkan adalah jenis minumannya, biasanya orang akan menyebutkan kopi hitam (yang bervariasi dari yang manis, gulanya sedikit, atau bahkan tidak pakai gula) atau kopi susu. Untuk yang suka ke cafe-cafe ada pilihan menyebut yang lain seperti espresso, coffee latte, cappucino, dan lain-lain.
Apabila maksudnya adalah cara kopinya disediakan, ada orang yang suka kopi tubruk, atau direbus, atau dalam bentuk espresso, atau ada juga yang fanatik lebih menyukai kopi yang diseduh pakai french press, dripper, siphon, dan sebagainya.

































Nah bagaimana dengan cara menikmati kopi ?
Bermacam cara dapat ditempuh untuk menikmati kopi, sangat personal, tergantung dari kepribadian si penikmat kopi. Ada yang mementingkan rasa dan kualitas kopinya, seperti misalnya ada yang mensyaratkan bubuk kopinya harus tersimpan dalam wadah tertutup rapat, ada yang tidak mau mengkonsumsi kopi yang sudah tersimpan lebih dari sekian bulan, dan sebagainya. Ada yang merasa tempat dan suasana harus mendukung untuk menikmati kopi, apakah sambil mendengarkan musik santai, atau sambil nonton tivi, ada juga yang sangat suka menikmati kopi di kafe-kafe terkenal. Kemudian ada juga yang lebih menyukai waktu-waktu tertentu saja yang dianggap sesuai untuk minum kopi, misalnya pagi sebelum berangkat kerja atau sehabis mandi sore, dan lain-lain persyaratan lagi. Disamping itu tidak diragukan lagi pada sebagian besar penggemar kopi, menikmati kopi secara rutin pada waktu tertentu yang sama setiap harinya merupakan suatu kenikmatan tersendiri, baik itu dilakukan karena mengikuti kultur budaya masyarakat setempat ataupun sebagai bagian tetap dari irama kehidupannya sehari-hari.


Seperti apa menikmati kopi itu ?
Tentu saja itupun hal yang relatif, sangat personal juga. Untuk saya sendiri, ketika saya sedang sangat ingin atau membutuhkan minum kopi lalu mendapatkan secangkir kopi yang pas rasanya dilidah saya, maka saya merasa menikmati kopi. Atau ketika saya mampir kesuatu tempat entah kafe atau rumah seseorang lalu kopi yang disuguhkan sangat enak, maka bagi saya kopinya itu nikmat. Ketika saya mendapatkan jenis kopi yang sudah lama saya inginkan, kemudian menggilingnya sendiri, lalu menyeduhnya seketika itu, dan pada saat menikmatinya adalah waktu santai saya, maka bagi saya itulah yang saya sebut................Menikmati Kopi Nikmat yang Sangat Nikmat


                                                                                                                                                                                                                                            























Kamis, 06 Oktober 2011

Bandung Lautan........Kopi

Pada liburan Lebaran yang baru lalu dimana kami sekeluarga jalan-jalan sehabis berlebaran di kampung halaman, kami sempat mengunjungi kota Bandung. Meskipun bagi saya ini adalah kunjungan yang kesekian kalinya ke kota yang merupakan ibukota propinsi Jawa Barat, tetap saja begitu banyak hal mengesankan yang bisa dirasakan dari tempat ini.  Siapa yang tak kenal kota Bandung, kota besar yang berpenduduk tiga juta jiwa lebih ini terletak di dataran tinggi dan dikelilingi oleh gunung dan pegunungan sehingga menjadikan kota ini memiliki  iklim yang sejuk. Orang yang pernah mengunjungi kota ini akan mengenal banyak hal yang mengesankan, dari mulai keindahan kotanya, keramah tamahan warganya, banyakinya factory outlet (FO) dari bermacam merek, dan tentu saja yang paling mengesankan adalah wisata kuliner yang sangat memanjakan lidah kita..
Berbicara mengenai kuliner, di Bandung kita dapat dengan mudah menjumpai berbagai tempat makan, restoran dan cafe dari ujung keujung kota, dari kelas kaki lima sampai kelas bintang lima, yang menyediakan hampir semua jenis makanan terkenal lokal maupun internasiona, termasuk segala macam hidangan khas Bandung, sebut saja salah satunya yang terkenal yaitu mie kocok. Nah, sebagai penggemar kopi maka tentu saja saya tidak lupa mengunjungi salah satu tempat ngopi, pada kesempatan kali ini saya menikmati kopi di cafe "Ngopi Doeloe". Saya mengunjungi tempat ini sebetulnya tanpa pretensi apapun, melulu karena hari sudah malam saat saya tiba di Bandung dan cafe ini yang paling dekat dengan kediaman keluarga tempat saya mengiunap.






Karena cerita saya kali ini mengenai keberadaan tempat ngopi di Bandung maka saya tidak akan merinci soal menu yang saya nikmati di cafe tempat saya ngopi tersebut. Yang jelas cafe tersebut merupakan satu dari sekian banyak tempat ngopi yang bertebaran di kota Bandung, yang dalam beberapa tahun terakhir ini tumbuh dengan pesatnya di kota tersebut. Menurut catatan terakhir yang cukup dipercaya ada 114 tempat wisata kuliner yang digolongkan kedalam jenis cafe yang tentunya menghidangkan kopi dalam menunya, belum lagi warung-warung kopi kelas rayat yang juga banyak bertebaran diseantero kota Bandung. Anda yang tinggal di kota Bandung maupun yang sering mengunjungi kota ini tentu tidak asing lagi dengan ungkapan "Ngopi Heula Euy" yang mengiringi perkembangan pesat dari wisata ngopi ini, yang tersedia dari kelas warung kopi denagan harga merakyat hingga kelas hotel bintang lima dengan harga yang cukup fantastis. Dari yang hanya menyediakan kopi sebagai minuman yang dibutuhkan sampai kepada cafe-cafe kelas menengah keatas yang selain mementingkan citarasa kopi yang enak juga sangat mengutamakan tempat dengan atmosfir yang juga diperhitungkan.
Kalau anda ingin mengetahui sejak kapan sebetulnya cafe ataupun warung kopi mulai tumbuh di  Bandung,  maka menurut sumber yang cukup kompeten, Warung Kopi Purnama yang terletak dijalan Alkateri disebut sebut sebagai kedai kopi tetua di kota Bandung dan pemiliknya yang sekarang meupakan generasi ketiga, sebuah blog kuliner menyebutkan bahwa warung kopi tersebut telah ada sejak tahun 1932.
Kopi yang dipergunakan di kedai ini adalah kopi Aroma, kopi lokal yang sangat tekenal di Bandung, dimana toko sekaligus pabriknya yang terletak di jalan Banceuy telah memproduksi kopi sejak tahun 1930. Menurut cerita biji kopi yang di produksi toko Aroma ini telah disimpan cukup lama sebelum diproses yaitu 5 - 8 tahun, bayangkan ! Begitu terkenalnya kopi ini dan saya pun telah lama mendengarnya, sehingga saya sempatkan untuk mengantri di toko tersebut untuk mendapatkan 1/4 kg kopi robusta dan 1/4 kg kopi arabika merek Aroma.



Bandung memang sebuah surga untuk berwisata kuliner, artinya bagi orang-orang yang senang icip-icip tak akan puas hanya sekali dua kali berkunjung ke kota tersebut. Nah disamping itu bagi saya kota Bandung juga sangat sesuai untuk memuaskan "dahaga" para penggila kopi termasuk saya. Teman-teman saya sesama penggila kopi maupun yang berkecimpung di dunia perkopian juga banyak yang bermukim di Bandung. Halo halo Bandung, ibukota Periangan........Halo-halo Bandung kota kenang-kenangan......


Wassalam




                                                                                                                                                                     

Selasa, 20 September 2011

Perjalanan Lebaran



Dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri 1432 H yang baru lalu di kampung halaman, kami sekeluarga melakukan perjalanan cukup jauh. Tanggal 26 Agustus 2011, kami (saya dan suami serta 3 orang putra-putri kami) berangkat ke Jakarta dengan pesawat sore yang karena terlambat berangkat maka tiba di Jakarta sudah liwat waktu magrib, di sini seorang putri kami yang kuliah di Jakarta bergabung. Setelah bermalam dirumah adik, sehabis sholat subuh dengan mobil (rental) kami sekeluarga (berenam) berangkat ke Jawa Tengah menuju Slawi-Tegal dan kami memilih untuk menempuh jalur utara.

Memulai perjalanan sehabis sholat subuh

Selepas jalan-jalan tol 1. Jakarta-Cikampek, 2. Palimanan - Kanci, (3. Tol Kanci - Pejagan giliran tutup) kami harus menjalani kemacetan panjang yang melelahkan, sehingga baru jam 9 malam kami tiba di rumah keluarga kami di Slawi, itu berarti kami telah berkendara selama kurang lebih 15 jam padahal jarak ini pada saat normal biasanya dapat ditempuh dalam waktu 7 - 8 jam saja. Setelah Tegal menjadi kota (dahulu disebut kotamadya) maka Slawi menjadi ibukota Kabupaten Tegal. Bagi orang-orang yang gemar wisata kuliner akan mengenal/mengingat Tegal sebagai kota "Teh" dan "Sate Kambing". Warung teh dan sate kambing banyak dijumpai sepanjang jalan di Kota dan Kabupaten Tegal, teh dihidangkan dengan poci tanah liat dan sate kambingnya dibakar setengah matang dan dihidangkan dengan saus kecap.
 
Matahari pagi 1 Syawal 1432
Desaku yang permai terletak dikaki g Slamet
Di Slawi kami tinggal  empat hari, mengalami sahur dua kali serta lebaran hari pertama dan kedua. Setelah mengunjungi sanak keluarga kami di Tegal dan sekitarnya, pada tanggal 31 Agustus sore hari jam 5 sore kami melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta melalui Purwokerto dan Kebumen (jalur selatan). Kami tiba dirumah adik di Sleman jam 2 malam, berarti kami telah menempuh perjalanan selama 9 jam padahal jarak ini pada keadaan normal biasanya ditempuh dalam waktu 5 jam.
Saat-saat libur lebaran rupanya Yogyakarta dipadati pengunjung yang sangat luar biasa, baik masyarakat yang pulang kampung, maupun yang mengunjungi keluarganya seperti saya misalnya, ataupun orang-orang yang tinggal dekat Yogya bahkan yang cukup jauh dari Yogya yang memang ingin memanfaatkan libur lebaran dengan mengunjungi kota gudeg ini. Semua tempat wisata dan hiburan penuh sesak, berjalan di Malioboro yang merupakan ikon kota ini dilakukan dengan beringsut-ingsut. Untuk makan pun kami harus sabar menunggu pesanan datang hingga 1 jam lamanya, bahkan kami sampai gagal ingin menikmati bakmi Jawa di malam hari karena ketika  mencoba di lokasi pertama kami diminta untuk menunggu selama dua jam, kemudian di lokasi berikutnya ternyata kami diminta menunggu untuk waktu yang sama. Wah, luar biasa. Di tengah kepadatan semua jalur tujuan wisata, kami menyempatkan untuk mnikmati wisata malam hari di alun-alun, lokasi inipun jauh lebih ramai daripada saat liburan akhir pekan yang biasanya memang ramai.  mengunjungi "Wisata Merapi", yaitu melihat secara langsung daerah-daerah yang terlanda bencana letusan gunung Merapi tahun 2010.

Sisa-sisa kerusakaan akibat letusan Merapi

Sisa-sisa dusun Kinahrejo

Disana-sini mulai menghijau
Melepaskan lelah sambil menikmati wedang ronde
Salah satu bagian yang mulai menghijau kembal
Tak lupa kami juga menikmati wisata malam hari di alun-alun, lokasi inipun jauh lebih ramai daripada saat liburan akhir pekan yang biasanya memang ramai. Selain Malioboro, alun-alun juga merupakan salah satu "tujuan wajib" yang biasanya dikunjungi orang yang berwisata ke Yogyakarta. Beberapa tahun terakhir ini, alun-alun di malam hari memang semakin ramai dengan adanya tambahan hiburan lain yang bisa dinikmati seperti sepeda tandem dan sebagainya.











                                                                                                                                                                
Tanggal 3 September kami kembali ke Jakarta melalui Magelang terus Weleri untu selanjutnya menyusuri jalur utara. Sepanjang perjalanan Yogya ke Weleri kami banyak melalui pemandangan indah, hamparan sawah di kaki gunung Merapi, kemudian ada hamparan kebun tembakau di kaki gunung Sumbing dan Sundoro, wah cantiknya.

Hamparan sawah di Muntilan


Areal tembakau di kaki g Sundoro

Menyusuri jalur utara kami sengaja berhenti sejenak sebelum melalui Tegal di SPBU yang masuk rekor MURI karena memiliki 67 kamar kecil (sekarang sudah bertambah karena tertulis 67 +40). SPBU ini menyediakan arena parkir yang luas, musholla, ruang menyusui, lemari cas handphone, ruangan istirahat ber ac dengan sewa hanya Rp.30.000/8jam yang biasanya dimanfaatkan oleh penumpang/pengendara mobil jarak jauh semisal Surabaya - Jakarta untuk istirahat/tidur agar bisa kembali segar untuk melanjutkan perjalanan jauh nya. Ditempat ini kami sholat, mencas hp dan saya tentu saja tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk....apalagi kalau bukan....ngopi.

Ngopi di SPBU MURI-Tegal
Mejelang senja di Indramayu
Selepas kota Tegal mulailah kami dihadang kemacetan (kecuali di tol Kanci) yang mencapai puncaknya sejak masih di daerah Indramayu sampai ke pintu tol Cikampek, karena terlalu letih dan pengemudinya mulai teler kami sempat beristirahat di salah satu rest area yang tanpa kami sadari ternyata sudah dekat dengan pintu tol tempat kami keluar (Tangerang). Total jarak Yogya - Jakarta/Tangerang yang dalam keadaan normal dapat ditempuh kurang lebih sekitar 12 jam maksimal, kali ini kami tempuh dalam waktu 22 jam. Setelah beristirahat sehari di rumah Jakarta, kami menyempatkan untuk jalan-jalan ke Bandung, yang akan saya tuliskan pada postingan selanjutnya.


Wassalam

Minggu, 14 Agustus 2011

Kenikmatan dibalik dinginnya kopi sisa

Dari salah satu blog yang saya ikuti yaitu Single Dad Laughing, salah satu postingannya yang berjudul Disgustingly Delicious mengesankan saya karena bercerita mengenai hidangan-hidangan yang dapat dikatagorikan sisa tapi rasanya sangat nikmat bagi si empunya cerita. Memang, sebagaimana kita ketahui "rasa" adalah sesuatu yang relatif.
Hampir semua orang termasuk saya memiliki beberapa kesukaan kepada beberapa jenis makanan / minuman yang tidak "fresh from the oven", bahkan lebih ekstrim lagi ada yang menyukai sesuatu yang sebetulnya dalam kondisi "kurang layak saji". Saya sendiri misalnya, suka akan pisang goreng yang sudah dingin. Ada orang-orang yang saya ketahui suka makan dengan nasi yang sudah lama dalam keadaan dingin. Bagaimana dengan kopi, berikut ini cerita saya mengenai kopi yang sudah dingin.
Saya minum kopi tiap hari (hampir tiap hari) terutama kopi hitam, biasanya dua kali sehari, sekali di kantor dan sekali di rumah. Nah, kopi yang saya minum di rumah terkadang karena satu dan lain hal tidak habis, masih tersisa sekitar sepertiga gelas. Ketika menyadarinya maka biasanya saya masukkan kopi sisa tersebut ke dalam kulkas. Sehari kemudian, ketika mengetahui (kadang dua hari bahkan sering juga tiga hari kemudian) ada kopi sisa di kulkas tanpa ragu saya meneguknya, dan.........sedoaaaaapp nian........Betul ! Sedap sekali, setidaknya bagi saya. Jika kita menikmati kopi es ada sensasi menyegarkan di dalamnya maka kopi sisa yang sudah bermalam di kulkas ini sensasinya adalah menyejukkan.  Sehingga dalam seminggu biasanya saya minum sisa kopi semacam itu dua atau tiga kali.


Ini dia kopi sisa yang bermalam di kulkas

Sekarang anda sendiri, adakah makanan atau minuman yang anda sukai atau gemari dalam keadaan sudah merupakan sisa ataupun tidak fresh lagi ? 


Wassalam




Sabtu, 30 Juli 2011

Tetap menikmati kopi pada bulan Ramadhan

Bulan Suci Ramadhan sudah diambang pintu, bulan yang ditunggu tunggu umat muslim sedunia untuk melakukan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lain yang menyertainya. Saat menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan, selama 29 atau 30 hari pola makan kita akan berubah, dan kebanyakan orang biasanya menjadi lebih konsumtif dalam menyediakan hidangan berbuka puasa. Sebegitu konsumtifnya sehingga seringkali mengabaikan hal-hal yang dapat menjaga tubuh tetap sehat selama menjalankan puasa. Padahal menjaga stamina dan kesehatan saat berpuasa sangat penting karena ada kurang lebih 14 jam dimana tubuh kita tidak menerima konsumsi apapun namun tetap harus bisa menjalankan aktifitas sehari-hari, kemudian masih ada ibadah lain di malam hari seperti tarawih dan tadarus, yang kesemuanya membutuhkan stamina tubuh yang cukup baik untuk menjalankan ibadah tersebut dengan lancar dan baik.
Jika kita mesti disibukkan dengan pengaturan pola makan yang baik dan menjalankan ibadah malam hari dengan lancar, bagaimana pula para penggila kopi dapat menikmati kopi, begitu mungkin pertanyaan yang akan timbul. Padahal dengan sedikit pengaturan waktu kita bisa tetap menjalankaa rutinitas "ngopi" dan tetap sehat dalam berpuasa.
Sesudah berbuka puasa lazimnya ada jeda sekitar satu jam sebelum kita berangkat ke mesjid untuk sholat tarawih, kita bisa ngopi dulu. Pulang dari sholat tarawih sambil istirahat sejenak sebelum kita melakukan kegiatan lain seperti membaca Al Qur'an, kita juga bisa ngopi dulu. Atau kalau kita langsung melakukan tadarus di mesjid tanpa pulang dulu kerumah, kita bisa menikmati kopi saat sedang istirahat setelah kembali dari mesjid. Bahkan saya sendiri, menyiapkan hidangan sahur keluarga sambil menikmati kopi, hal tersebut saya rasakan membuat saya jadi bersemangat menyiapkan hidangan sahur tersebut. Namun ada satu hal penting yang harus dijalankan agar tubuh tetap sehat dan tidak loyo keesokan harinya, yaitu kita harus minum banyak air putih antara waktu berbuka sampai imsak tiba, kalau bisa lebih banyak daripada hari-hari biasa, niscaya anda tetap segar kesokan harinya sampai menjelang waktu berbuka tiba. 
Lihatlah para penggemar kopi, kita bisa tetap ngopi sekali ataupun dua kali setiap harinya serta tetap sehat dan bugar, dan yang penting kita tetap bisa menjalankan puasa dengan lancar, ikhlas dan khusyu'. Jadi, tetaplah menikmati kopi dan tetap sehat dan semangat.



Marhaban Yaa Ramadhan. 
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, mohon maaf lahir dan bathin, semoga puasa kita dan semua amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini diterima oleh Allah SwT. Amin.


Wassalam 



Kamis, 21 Juli 2011

Jangan lupa minum......Kopi es (Es kopi)

Sudah berhari-hari saya nggak posting, cuma asik berselancar maya dan nulis beberapa draft yang nggak juga kunjung selesai untuk bisa di publish. Akhirnya saya berkesimpulan sementara (kalau kesimpulan saya kelak berubah saya nggak dianggap tidak konsisten) bahwa kita ini jangan terlalu kreatif didalam kepala (pikiran), sebab malah menghambat kreatifitas nyata kita, setidaknya itulah yang saya alami. Sekarang saya akan menceritakan pengalaman saya dengan kopi es (yang benar es kopi ya ?).
Begini, banyak orang beranggapan, termasuk saya sendiri, bahwa suatu jenis minuman atau makanan maka akan sesuai atau terasa cocok kalau minuman atau makanan pendampingnya yang tertentu. Contoh pada diri sendiri, karena terbawa kebiasaan orang tua, saya dulu merasa bahwa kalau kita makan soto, sup dan yang semacamnya maka teh tawar yang hangat adalah yang paling pas sebagai pendampingnya. Kemudian, karena saya juga menyukai teh es (yang benar es teh ya ?) maka saya merasa hidangan apa saja sangat nikmat jika didampingi teh es. Ketika jus buah menjadi populer, sayapun merasa bahwa makan apa saja terutama saat makan saiang, serasa lebih afdol kalau diakhiri dengan segelas jus buah.
Nah, mengenai kopi es,  tentu dari dulu saya juga sering minum minuman tersebut, tetapi tidak atau jarang saya minum sebagai pendamping suatu hidangan makan. Secara saya ini seorang penikmat kopi maka kalau minum kopi es biasanya saya menikmatinya sebagaimana menikmati kopi panas, saya akan menikmatinya sebagai hidangan tunggal atau ditemani cemilan/makanan ringan. Tapi beberapa tahun belakangan ini, saya mulai mencoba minum kopi es sebagai pendamping suatu hidangan utama. Makan sate padang, soto, nasi ramas, lontong sayur, mie, dan lain-lain, semuanya saya coba mendampinginya dengan kopi es, dan ternyata sungguh nikmat. Setidaknya bagi saya pribadi. Dan saat ini saya mulai merasa bahwa apapun makanannya, minumnya yang cocok (subyektif lho ya) adalah .........kopi es !!!











Mi pangsit + 
kopi es......
sedaaap nian !













Lontong sayur + 
Kopi es......
nikmaaat banget  !









Selamat menikmati hidangan apapun dan jangan lupa dampingi dengan kopi es.......



Wassalam


                                                                                                                                                                     

Minggu, 10 Juli 2011

Lombok Nan Cantik

Saya sebenarnya sudah sejak setahun yang lalu ingin jalan-jalan ke pulau Lombok, tapi kesempatan baru datang di akhir Juni 2011. Tepatnya tanggal 29 Juni yang lalu saya berangkat kesana bersama dua orang sahabat lama, tahun lalu bersama kedua sahabat ini pula saya mengunjungi tembok besar di China. Karena keinginan saya yang besar untuk melawat ke Lombok maka sudah sejak beberapa bulan sebelumnya saat berselancar maya saya seringkali melihat-lihat tujuan wisata di pulau tersebut. Ternyata sangat banyak dan beberapa sangat indah, tak kalah indahnya dengan obyek wisata di pulau Bali. Sebelum berangkat pun saya sempat menghubungi (sms an) teman blogger saya Yosh yaitu pemilik blog Lombok 7og4nk untuk lebih memantapkan tujuan wisata saya disana kelak.
Saya tiba di Lombok kira-kira jam 12.30 waktu setempat (WITA), dan itu berarti 11.30 WIB. Kami dijemput oleh teman dari sahabat saya itu dan dibawa makan siang dulu yang menyediakan menu khas Lombok, wah sungguh lezat plecing kangkung, ayam taliwang dan es kelapa muda pakai madu di restoran tersebut, kenikmatan dalam kenyang (istilah apa pula ini). Kami menginap di Senggigi Beach Hotel, dan se-sore-an kami menikmati pemandangan pantai Senggigi, dan membuat janji dengan pengelola boat yang akan kami sewa untuk menuju 3 Gili esok hari. Kesokannya ketika sarapan saya utamakan mencoba kopinya lebih dulu dan ternyata cukup sedap, saya sebelumnya sudah mendengar bahwa kopi Lombok cukup terkenal.

Menikmati sedapnya kopi Lombok
Parwisata di pulau Lombok sudah beberapa tahun belakangan ini memang digalakkan sebagai opsi lain dari hiruk pikuk perkembangan wisata di pulau Bali, sehingga sebagian dari cara promosi wisatanya pun dengan membandingkannya dengan wisata di pulau dewata tersebut. Dengan waktu yang cuma tiga hari, sebetulnya yang efektif malah cuma dua hari, hanya sebagian saja tujuan wisata yang sempat kami kunjungi. Kami dapat menikmati keindahan pantai Senggigi sepuasnya karena menginap disana, kemudian kami mengunjungi Tiga Gili (Trawangan, Beno, Air),  kerajinan tanah liat di Banyumulek, pusat tenun ikat di Sukarara, rumah adat Sasak di Sade, serta pantai Kuta dan Tanjung Aan. Sayang kami tidak sempat mengunjungi Sendang Gila, Pusuk Pass, Mesjid tua Bayan dan tujuan wisata lainnya karena tidak cukupnya waktu.                                                                                                                                                                                                                                                 
Pemandangan indah menuju gili Trawangan

Berpose di gili Trawangan
                                                                                                                                                                                                                    
Gerabah di Banyumulek

Perajin tenun ikat di Sukarara

Rumah adat suku Sasak di desa Sade


Keindahan pantai Kuta

Nampang di Tanjung Aan

Taman wisata Pura Mayura

Pantai Senggigi dengan g Agung sayup2 di kejauhan

Matahar terbenam di pantai Senggigi

Senja di pantai Senggigi







Karena masih banyak yang belum saya lihat di Lombok, maka saya berharap Tuhan bermurah hati untuk mendatangkan saya kembali ke sana. Lombok, next time better......


                                                                                                                                                                  
Wassalam

Kamis, 23 Juni 2011

Cappuccino Fantasy


The coffee connoisseur would have familiar with this type of drink called cappuccino, and certainly ever tried the drink, either make your own or with just to brew that instant, either at home or in a coffee shop and cafe. In addition can be drunk as hot or cold drinks, cappuccino can also be made a variety of tasty drinks. Here is one example of cappuccino-based drinks that easily made your own at home that tastes ........ hmmm cool and delicious, and healthful.

Iced Banana Cappuccino

1 (one) sachet of instant cappuccino brewed with a half glass of warm water, put in blender, add 1/2 (a half) of banana that quite ripe,
add 3 (three) teaspoons of sweetened condensed milk, blend briefly, then add a few pieces of ice cubes that cut into small pieces and blend again until completely mixed, pour into a glass and serve with a little more of ice cubes.  
Have a try.

a bundle of greetings


Sabtu, 18 Juni 2011

Di dalam secangkir kopi (re-post)



Sudah tiga minggu saya merasa tidak begitu sehat padahal pekerjaan kantor sedang cukup menyibukkan, akibatnya saya merasa kurang inspirasi untuk menulis postingan. oleh karena itu saya memutuskan untuk melakukan re-post sebuah artikel tulisan saya tanggal 27 Desember 2010. Berikut ini adalah tulisan saya tersebut.

Pernahkah kita memikirkan apa yang terkandung dalam secangkir kopi ? Mari kita memikirkannya bersama.
Pertama-tama tentunya ada sekitar 7 - 9 gram bubuk kopi ditambah kira2 10 - 12 gram gula yang terlarut dalam kurang lebih 150 ml air bersuhu antara 90 - 100 C, itu semua bernilai Rp.3.000 - Rp.9.000 untuk kelas warung kopi rakyat. Untuk soal harga ini kopi di cafe2 kelas menengah, kelas atas atau bahkan cafe super mewah,  secangkir kopi hitam berkisar antara Rp.10.000 - Rp. 100.000 tergantung kualitas dan jenis kopi serta kelas cafenya. Kemudian didalam secangkir kopi tersebut terkandung 100 - 150 mg cafein, yang lazimnya dapat membangkitkan semangat peminumnya namun patut diwaspadai akibatnya bagi para penderita tekanan darah tinggi, jantung ataupun penderita maag. Apakah hanya itu yang dikandung dalam secangkir kopi ? Itu tadi baru yang mewujud, nyata, masih banyak lagi yang tidak nyata namun dapat dirasakan dengan jelas.
Bagi para penikmat kopi, ketika menikmati kopi yang enak akan timbul rasa nyaman, bila suasananya mendukung akan bertambah dengan datangnya rasa santai bahkan hilangnya atau berkurangnya stres. Bila anda seorang workaholic (pecandu kerja), dapat menambah semangat kerja, menyegarkan pikiran, menahan kantuk, bahkan membuka ide-ide yang mungkin lebih baik. Bila disuguhkan pada tamu yang suka kopi, maka tamu anda akan merasa lebih welcome, suasana jadi lebih santai dan obrolan menjadi makin asik. Bila anda hobi membaca, secangkir kopi bisa menambah jumlah halaman yang dibaca. Bahkan bila anda hobi nge-blog, ditemani secangkir kopi maka nge-blog jadi makin asik --kalau nggak percaya silahkan para blogger coba sendiri--, postingan jadi lebih mantap. Masih ada lagi ?
Jangan lupa, kalau kita lagi sedih, cobalah untuk bikin kopi lalu duduk santai dan nikmati kopi tersebut selagi panas sambil menghirup aromanya, niscaya kita akan lupa sejenak pada kesedihan dan kemudian kita rasakan bahwa kesedihan kita sudah berkurang. Bahkan kalau kita sedang bergembira sekalipun, secangkir kopi membuat kita lebih santai dan nyaman lalu kegembiraan kita lebih mendalam rasanya. Kalau kita sedang mendengarkan seseorang yang lagi curhat kepada kita, sambil minum kopi dapat membuat jernih pikiran kita sehingga kita lebih bisa bersimpati dan menghibur orang tersebut dengan kata2 yang lebih tepat.
Apakah anda akan berpilir bahwa aku terlalu mengada-ada mengungkapkan begitu banyak yang dikandung dalam secangkir kopi ? Jangan, karena kalau anda berpikir begitu maka anda akan meremehkan kopi dan tidak akan berusaha menikmati kopi. Nah, anda jadi rugi sendiri karena akan semakin tidak tahu kebenaran dari kenyataan-kenyataan yang ada dalam secangkir kopi seperti yang aku uraikan diatas. Lebih baik mulai mencoba menikmati kopi dan mulai belajar menyadari akan begitu banyaknya yang dikandung dalam secangkir kopi, baik yang terlihat maupun yang tak terlihat, baik yang dapat dihitung maupun yang hanya dapat dirasakan, baik yang ilmiah maupun yang separuh ilmiah, baik yang obyektif maupun yang subyektif.
Oh kopi......




Wassalam



Selasa, 07 Juni 2011

Puisi Kopi Kita


setelah fajar menguak selimut malam
saat mentari pagi mulai temaram
hati pun berbunga menyambut hari
hangat kopi tubruk hadir menari 


ketika gerimis setia iringi kala
sepoi dingin bagai busana
seakan menyusup sampai ke sukma 
aroma kopi cinnamon semangati raga


manakala surya merona
tatkala buana seakan membara
terik menyergap jiwa dan raga
cappucino dingin puaskan dahaga


kala langit mendung kelabu 
saat hati menjadi sendu
nikmat terasa mencumbu 
saat hadirnya kopi susu


bila dunia nyata semakin gelap 
ketika banyak umat telah terlelap
saat diri hadiri dunia maya 
white coffee teman setia


saat jelajahi belantara ibukota
kaki yang lelah jumpai kafe kita
membawa diri kesudut nyaman
maka espresso jadi pilihan


wassalam



Jumat, 03 Juni 2011

Anda ingin menulis ? Mulailah (bagian III)

Bagian ini dimaksudkan untuk ikut memberikan jalan bagi beberapa atau bahkan banyak orang yang merasa begitu sulit nya menemukan waktu untuk menulis postingan bagi blognya. Sedemikian saktinya kah "waktu", sehingga berhasil menguasai semua aktifias kita ? sehingga bisa melancarkan aktifias kita yang satu tetapi berhasil menggagalkan aktifitas kita yang lain ? Percayalah, itu cuma perasaan anda saja, kita semua bisa --sangat bisa-- menyisihkan waktu untuk hal-hal kecil menyenangkan, seperti menulis untuk blog kita. Saya sengaja menyebutkan "hal kecil menyenangkan", supaya kita semua merasa "bisa" melakukannya. Saya akan kembali menggunakan istilah "anda" untuk menjelaskan hal-hal berikut ini supaya lebih mudah dirasakan realisasinya.
Misalkan anda seorang ibu rumah tangga yang super sibuk karena tidak punya pembantu rumah tangga, kapan anda punya waktu menulis postingan. Mudah, apa poin dalam blog anda, misalkan "belanja". Nah, begitu anda pulang dari belanja baik belanja dapur ataupu belanja di mal, segera tuliskan satu alinea saja hal pokok yang paling menarik dari kegiatan belanja anda tersebut pada catatan anda, lima menit sudah selesai bukan. Malam harinya sambil nonton tv, tambahkan satu alinea lagi sebagai pembahasan anda atau pendapat anda atas kejadian menarik pada acara belanja tadi siang, tidak perlu lama-lama cukup lima menit juga. Nah esok harinya, atau esoknya lagi, atau esoknya lagi, ketika anda merasa ada waktu sedikit silahkan buka laptop / komputer anda dan tuliskan catatan harian anda tadi dengan menambahkan satu alinea pembukaan, nah anda sudah punya tiga alinea untuk topik tersebut, kalau merasa masih punya waktu anda bisa memperhalus kalimat dari catatan anda namun kalau tidak juga tidak apa-apa. Nah ternyata dalam waktu tiga atau empat hari anda bisa menerbitkan satu postingan, padahal anda seorang ibu rumah tangga yang super sibuk.
Atau anda seorang karyawan kantor yang hampir selalu tenggelam dalam kesibukan kantor yang seakan tidak ada habisnya, sehingga sampai di rumah keinginan anda satu-satunya hanyalah istirahat dan istirahat seakan tidak cukup waktu untuk istirahat. Bagaimana mungkin meluangkan waktu buat nge-blog. Wah, mungkin sekali, mengapa tidak. Jaman sekarang pastinya anda bekerja didepan komputer bukan, paling tidak sepertiga dari kesibukan anda dikantor adalah didepan komputer. Anda tentunya tidak setiap hari diburu oleh limit waktu dari tugas anda, nah pada saat itu luangkan waktu sepuluh menit saja untuk menuliskan satu alinea draft postingan anda, tulis saja dulu top interest anda dari tema blog anda. Kalau anda besoknya punya sepuluh menit lagi tambah satu alinea lagi, ada waktu lagi tambah satu alinea lagi, kalau sempat menyempurnakan kata-kata yang sudah anda susun baik sekali tetapi kalau tidak sempat jangan memaksakan diri. Yang penting adalah postingan anda dengan jelas terasa ada "poin" nya, segeralah terbitkan. Dengan cara ini sesibuk apapun anda bisa mempostingkan tulisan bagi blog anda setidaknya seminggu sekali.
Mari kita pikirkan baik-baik, apa betul kita tidak punya waktu untuk menulis di blog. Diatas saya hanya memberikan contoh dua cara bagi dua macam posisi yang anda mungkin sebagai salah satunya, yang sebenarnya ada banyak cara lain untuk "mencuri waktu" agar blog kita tetap eksis. Kita semua pasti pernah mendengar ungkapan seperti ini "Orang yang sibuk selalu punya waktu", kata-kata bijak tersebut benar sekali adanya. Sekianlah tulisan saya ini, mudah-mudahan kita semua tetap eksis di dunia per-blog-an, ya meskipun hanya sebatas blogger amatiran saja. Nah saya ucapkan "selamat eksis sebagai blogger".


Wassalam

Selasa, 24 Mei 2011

Anda ingin menulis ? Mulailah (bagian II)

Sekarang saya akan membahas mengenai pemakaian bahasa yang akan anda gunakan dalam menulis di blog. Oh iya saya akan mulai dengan terlebih dulu mengganti kata "anda" menjadi "kita", supaya anda jangan merasa diajari, karena saya sama sekali bukan pakar menulis atau nge-blog, saya hanya bermaksud membuka jalan bagi anda yang ingin menulis di blog.
Hal utama yang harus diperhatikan adalah orang mengerti dengan gaya berbahasa tulisan kita, sekalipun jika  blog kita itu hanya dimaksudkan sebagai semacam buku harian pribadi saja. Sesungguhnya untuk sebuah blog pribadi tidak ada pakem yang harus diikuti, lagipula jangan sampai karena kita takut salah dalam tata bahasa, lalu tidak kunjung menulis atau malah tidak jadi nge-blog. Semua kita kan pernah belajar bahasa Indonesia di sekolah, jadi saya percaya tidak ada orang Indonesia yang pernah sekolah lalu tidak bisa berbahasa Indonesia yang "baik", maksud saya adalah bahasa Indonesia yang bisa dimengerti orang dengan baik. Tentu saja tidak dilarang kalau mau nge-blog dengan bahasa daerah, bahkan dengan bahasa Inggeris sekalipun atau bahasa-bahasa asing lainnya.
Kita kembali kepada pemakaian bahasa Indonesia. Kita tidak usah terlalu kuatir orang akan bingung dengan bahasa Indonesia yang kita gunakan, buat saja dahulu postingan pertama itu, segera. Nanti setelah postingan pertama terbit dan kita baca sendiri, kita akan merasakan jika ada kekurangan, nah perbaikilah pada postingan berikutnya. Sekali lagi, yang penting terbitkan dahulu postingan pertama, karena itu akan memotivasi kita untuk segera menulis postingan berikutnya. Nah, pada postingan berikutnya kalau kita masih merasa ada kekurangan, ya perbaiki lagi. Caranya, sering-seringlah membaca apa saja dan bandingkan dengan tata bahasa kita, tetapi kalau kita termasuk orang yang malas membaca minta saja teman atau kerabat kita membaca blog kita dan dengarkan pendapatnya. Tetapi kalau kita sudah merasa sreg dengan gaya bahasa yang kita gunakan, lanjutkan saja, pokoknya jangan jadi beban bagi kita untuk menulis postingan berikutnya.
Postingan pertama lazimnya berisi semacam pendahuluan, layaknya kata pengantar pada sebuah buku. Kalau kita belum begitu lancar menulis (eh, maksud saya membuat tulisan), untuk postingan pertama sebagai suatu pendahuluan, cukuplah dengan tiga alinea kita sudah bisa menerbitkannya. Alinea pertama biasanya berisi profil diri kita, boleh secara detil ataupu secukupnya saja, untuk blog pribadi kalau mau kita bisa menceritakannya dengan bumbu misteri atau kelucuan ataupun kegembiraan. Alinea kedua dapat anda isi dengan latar belakang mengapa anda memilih topik tertentu untuk blog anda, dengan menghubungkannya dengan "point of interest" anda. Disini kita juga bisa menuliskan kira-kira topik apa saja yang akan kita tulis pada blok ini nantinya.  Alinea ketiga berisi penutupan yang jangan lupa diakhiri dengan pesan bahwa topik-topik menarik segera menyusul pada postingan kedua dan seterusnya, ini untuk lebih menyemangati kita menulis postingan berikutnya. Patut diingat bahwa saran saya tersebut tidaklah baku untuk sebuah blog pribadi, kalau kita suka boleh-boleh saja menulis postingan pertama yang langsung "menggigit".
Lihatlah, postingan pertama anda tahu-tahu sudah jadi, betul-betul karya anda sendiri, ternyata menulis tidak sulit bukan. Nah, sekian dulu, nanti dalam pembahasan selanjutnya akan saya uraikan ha-hal lainnya yang penting untuk kelancaran anda membuat postingan. Selamat nge-blog.


Wassalam

Senin, 23 Mei 2011

Anda ingin menulis ? Mulailah (bagian I)

Apakah anda baru saja memiliki blog sendiri atau baru bermaksud ingin membuat blog dan bingung akan menulis apa didalam blog tersebut ? Maka mulailah, tidak susah kok. Maksud saya tidak begitu susah asalkan anda memiliki kemauan kuat. Tulisan ini dimaksudkan bagi siapa saja yang ingin menulis di blog, namun merasa bimbang dan kurang percaya diri, atau merasa tidak memiliki kompetensi untuk menulis, atau bahkan merasa tidak punya waktu, sehingga merasa begitu susah untuk memulai menulis.Hal tersebut sering menimpa para pemula yang baru akan mulai menulis, namun terkadang juga dirasakan para pemilik blog yang bingung mencari variasi topik tulisan untuk postingannya.
Mulailah dengan "point of interest" anda. Maksud saya apa sebenarnya minat kita, atau hal apa yang menarik minat kita, pokoknya kita sebaiknya memulai dengan sesuatu yang menjadi ketertarikan anda. Saya contohkan disini, misalnya anda gemar berbelanja/shopping, nah pikirkanlah kejadian kejadian awal yang anda duga merupakan awal dari kegemaran anda belanja, misalnya dahulu anda selalu diajak orang tua untuk belanja bulanan  keperluan rumah tangga --atau banyak misal-misal lainnya--. Segeralah buka laptop/komputer dan buat sebuah blog, membuat blog dengan mempelajari sendiri atau minta petunjuk orang lain sama mudahnya. Kemudian tuliskan pengalaman tersebut dan terbitkan (publish), maka jadilah postingan pertama anda. Bagaimana dengan postingan kedua,ketiga dan seterusnya ? Jangan kuatir, kalau anda sudah berhasil mem-post-kan tulisan pertama anda, dengan sendirinya anda akan bergairah dan teringat banyak hal atau kisah lucu atau menarik bahkan yang menyebalkan untuk anda ceritakan. Misalnya --lagi-lagi misalnya-- cerita mengenai bagaimana anda merasa kesal karena diberi uang kembalian belanja berupa permen padahal anda sama sekali tidak suka permen, atau kisah mengenai pertama kali ketika tanpa sengaja anda membeli tas bermerek di butik tas yang memberikan potongan harga karena ada barang baru (new arrival) lalu sejak saat itu anda menjadi pemburu barang-barang bermerek yang lagi "sale". Lihat, ternyata banyak yang dapat anda tulis untuk mengisi blog anda.
Agar anda merasa lebih jelas lagi saya berikan "misal" yang lain lagi. Misalnya point of interest anda adalah "nonton televisi", apakah hal pertama yang anda ingat jika nonton tv ? Apakah chanel tv ? Nah ceritakan tentang berapa jumlah chanel yang dapat ditangkap tv didaerah anda tinggal, chanel apa saja yang sangat bersih gambarnya, chanel apa yang paling anda sukai. Pada postingan berikutnya anda juga bisa bercerita mengenai siaran-siaran favorit anda, siaran-siaran yang mengecewakan anda. Anda bisa juga membahas gaya para penyiar berita, para host suatu program, para pembawa acara infotainment, atau silahkan anda ceritakan acara-acara yang menjadi kegemaran keluarga anda, dan lain-lainnya lagi. Alangkah banyaknya topik bahasan yang dapat anda tuliskan seputar "nonton televisi".
Mengenai judul blog, itu benar-benar terserah anda. Banyak orang menyukai judul blog yang dramatis, ada juga yang menyukai judul yang puitis, atau yang simpel dan lugas, atau yang penuh gaya, dan lain-lainnya gaya pemberian judul blog. Untuk saya sendiri, saya suka yang simpel tetapi mencerminkan isi blog saya. Saya seorang penikmat kopi, saya ingin menulis kisah-kisah seputar minum kopi, maka saya namai blog saya ini dengan "Coffeetaria". Itu satu contoh saja, anda silahkan memilih nama untuk blog anda sesuai selera anda. Saran saya, pikirkan suatu nama yang menarik namun tetap menunjang isi blog anda. Contoh, anda bisa memberi nama untuk blog "belanja" anda dengan "The Shopping Mom" atau "Belanja itu indah" atau "Nikmatnya belanja", sementara untuk blog "nonton televisi" anda bisa mencoba nama-nama seperti "Nonton TV Yuk" atau "Televisi Ku" ataupun "Ada apa di TV". Nah, berkreatifitaslah, silahkan namai blog anda dengan menarik dan tepat.
Kalau anda menjadi heran mengapa blog "Coffeetaria" kali ini tidak menulis tentang dunia perkopian, saya jelaskan bahwa ini adalah selingan. akan tetapi bukan sembarang selingan, karena saya berharap tulisan ini dapat membantu banyak orang yang ingin menulis sendiri untuk blognya. Untuk kali ini sampai disini dulu, pada postingan berikutnya akan saya lanjutkan dengan topik bahasan lainnya mengenai kegiatan tulis menulis pada blog. Selamat mulai menulis.


Wassalam

Sabtu, 14 Mei 2011

Bersantai di Javva Coffee

Dua minggu yang lalu saya dinas ke Jakarta. Seperti biasanya setelah selesai menjalankan urusan kedinasan, saya selalu menyempatkan diri ber "kopi ria", begitulah saya mengistilahkan kegiatan saya seputar cicip mencicip dan menikmati kopi, dimana biasanya saya lakukan dengan mengunjungi kafe-kafe tertentu untuk menikmati kopi. Semula saya bermaksud mengunjungi GokTong Coffee, karena tertarik nyobain espresso yang dihasilkan "presso" yang merupakan mesin pembuat espresso manual / tanpa listrik itu. Namun apa yang terjadi, setelah jauh-jauh naik busway --bertiga dengan adikku dan anak gadisku yang kuliah di ibukota--dari Kali Deres ke Sudirman, lalu mencari stasiun kereta api Sudirman dan food court nya, ternyata cafe tersebut belum lama ini pindah alamat, alamaaakk.....padahal udah hampir dua jam perjalanannya.
Sehabis sholat dhuhur di area stasiun tersebut langsung saya berpikir kafe ekslusif mana lagi yang akan dikunjungi, yang kalau bisa tidak jauh dari jalan Sudirman, tentu saja maksud saya eksklusif adalah kafe yang merupakan coffee shop. Entah kenapa karena sering membaca blog Cikopi nya Toni Wahid tiba-tiba saya teringat kafe Javva yaitu salah satu tempat yang diperkenalkan beliau dalam blognya sebagai coffee house yang belum lama dibuka. Kita browsing dulu --tentu saja pake hape-- untuk melihat alamatnya, ternyata ada di jalan Senopati no 71-73, dan untuk ukuran kota seluas Jakarta itu berarti memang tidak jauh dari jalan Sudirman.
Rupanya alamat jalan Senopati no 71-73 itu adalah gedung Kedaung Store, nah kafe Javva tersebut letaknya didalam gedung itu, kita harus jeli mengamati alamat kafe ini karena dari luar gedung tidak segera terlihat atau ketahuan bahwa ada kafe didalam gedung tersebut, untung anakku cukup jeli melihatnya. Kami masuk kedalam gedung tersebut dimana didalamnya memang merupakan toko dan ruang pamer dari pecah belah bermerek Kedaung, dan di sudut kanan terlihatlah tempat yang kami tuju sesungguhnya, kafe Javva.


Tempatnya tidak besar tapi mengesankan suasana santai, keakraban dan nyaman untuk melepaskan lelah, sehingga sangat cocok untuk bersantai dengan pacar, teman ataupun sanak famili. Coffeehouse mungil ini dimiliki oleh Adi W Tarupratjeka (salah seorang konsultan perkopian yang cukup terkenal). Seperti yang dijelaskan dalam promosinya, kafe ini memang tidak menyediakan espresso, kopi hitamnya diseduh  hanya dengan dua cara pourover dan syphon. Saya mencoba kopi hitam dan saya memilih "Papua syphon", sementara adik saya memilih "Orange coffee" dan anak saya memesan "Ice lemongrass coffee" yang katanya merupakan ke-khas-an kafe Javva ini, sebagai makanan pendamping saya mencoba arem arem telor asin, adik saya memilih tahu isi dan anak saya cukup dengan french fries.



Kopi di kafe ini tidak diseduh di dapurnya melainkan di barnya, cukup menarik juga melihat mbak baristanya menyeduh dengan syphon di depan mata kita. Kopi Papua ini  cukup enak, mungkin lain kali saya harus mencoba dengan metoda pourover, karena menurut saya yang terbiasa dengan kopi tubruk maka kopi dengan syphon sepertinya sama hasilnya dengan coffeemaker milik saya dirumah yaitu kopi terasa light, dan tidak meninggalkan rasa pahit dilidah. Ada lagi yang juga menarik bagi saya, pada saat-saat tertentu kafe Javva juga menyediakan kopi dari coffee house terkenal lainnya, kelihatannya ada suatu kerja sama. Pada waktu saya berkunjung kesana yang sedang terpajang adalah kopi Flores Bajawa dari Maharaja Coffee. Oh iya, kafe ini juga menyediakan peralatan seduh kopi untuk dijual, saya dan adik saya membeli french press, memang bukan merek Bodum seperti yang sedang saya cari tetapi kata adik saya "beli dulu yang ini, lain kali kita cari yang merek Bodum", jadi kami beli french press tersebut. Nah, kalau anda sedang berkeliling disekitar blok M entah shopping atau untuk keperluan lain, silahkan melepaskan lelah di kafe ini, sambil bersantai anda dapat merasakan keunikan rasa Ice lemongrass coffee ataupun kelezatan arem arem telor asin. 


                                                       Selamat menikmati                          



Wassalam

Selasa, 10 Mei 2011

Jalan-jalan ke negeri jiran

Belum lama ini saya dan beberapa teman kantor sempat jalan-jalan --icak-icaknya libuaran nih-- ke Malaysia dan Singapore, kita berenam (2 laki-laki 4 perempuan), berangkat tanggal 21 April sore dan kembali tanggal 25 April pagi.  Bagi saya sendiri ini adalah kunjunganku yang ketiga ke kedua negara jiran tersebut, dan pada kesempatan kali ini saya sebetulnya berharap bisa mengunjungi Genting Highland di M'sia dan Universal Studio di S'pore, tapi karena kurangnya waktu lagi-lagi tidak sempat ke Genting dan ke Universal Studio juga tidak karena pada kalender merah karcis untuk ke tempat itu harus dipesan beberapa hari sebelumnya. Tentu saja saya kecewa dengan kegagalan tersebut, namun saya tidak berkecil hati karena berarti akan ada peristiwa jalan-jalan berikutnya ke kedua negara tersebut. Lalu apa dong cerita mengesankan yang saya peroleh, banyak, diantaranya adalah kebersihan Singapore --menurut saya sih kalau mengelola negara secuil gitu nggak bisa bersih ya keterlaluan banget-- dan keseriusan negara tersebut, yang dengan segala keterbatasannya, mengelola kepariwisataannya. Sedangkan di Malaysia karena saya hanya sempat mengunjungi Kualalumpur maka kesan saya juga sebatas atas ibukota negara jiran tersebut, nah KL adalah kota yang hampir tidak pernah tidur, dan bis angkutan umumnya pada umumnya tidak penuh sesak. Karena blog saya ini mengenai kopi, maka cerita panjang lebarnya tentu saja cerita sehubungan dengan kopi.


Seperti biasa dalam setiap kunjungan saya kemanapun, saya selalu menyempatkan diri untuk menikmati kopi ditempat tersebut. Namun karena saya juga senang berwisata kuliner maka saya juga mencoba menikmati apa yang menjadi kekhasan tempat itu. Nah, saya berkesempatan menikmati "teh tarik" dan beberapa jenis "martabak india", di M'sia kami mencobanya di daerah Pudu Raya dan di S'pore di semacam pusat jajanan dekat tempat kami menginap di Bukit Purmei.


Orchard Road                                                                Singapore River


                                                                    Marina                                                                                        Raffless Bridge


Yang mengesankan bagi saya adalah bahwa di kedua negara ini kalau kita ingin minum teh atau kopi dan menyebutkan teh atau kopi ketika memesannya, maka yang akan dihidangkan adalah teh susu ataupun kopi susu. Dua orang teman saya mengalami kesalah pahaman tersebut, sang pelayan menggerutu ketika teman itu meminta tukar minuman teh susunya karena merasa tidak memesan teh susu namun teh saja, memang di kedua negara ini kita harus menambahkan kata "O" sesudah kata teh atau kopi kalau kita ingin memesan teh saja atau kopi saja. Saya sendiri, karena sebelumnya pernah berkunjung ke negara ini, tidak lupa untuk menyebutkan "kopi O" waktu memesan kopi,  Ini sama dengan di India dimana secara umum yang dimaksudkan teh atau susu adalah teh susu atau kopi susu. Konon karena Malaysia dan Singapore, seperti juga India adalah sama-sama bekas jajahan Inggeris yang memiliki kebiasaan minum teh atau kopi ditambah dengan susu. Ada yang tahu alasan "konon" lainnya ?

Nah yang ini adalah cerita tentang espresso. Sehabis keliling-keliling di pusat perbelanjaan di Bukit Bintang, saya melepaskan lelah sejenak di sebuah coffee shop, yaitu Gloria Jean's Coffees. Saya tidak menyebut coffee house karena tempat duduknya lebih merupakan teras dimana dari tempat kita duduk bisa memandang pertokoan disekitarnya. Rasanya enak juga bersantai menikmati kopi sambil memandang orang yang lalu lalang disekitar cafe itu dengan bermacam gayanya. Saya seperti biasanya memesan espresso dan teman-teman yang lain tentu saja lebih menikmati minuman berkopi dingin yang sepertinya lebih menyejukkan. Espressonya saya nikmati dengan menambahkan brown sugar, entah kenapa saya seringkali merasa bahwa espresso dengan brown sugar dapat mengurangi kelelahan saya, dan tentu saja saya juga menyadari ini subyektif sifatnya. Kalau anda berkunjung ke Kualalumpur dan berjalan-jalan disekitar Bukit Bintang jangan lupa mampir ke cafe tersebut.

Wassalam