Sabtu, 30 Juli 2011

Tetap menikmati kopi pada bulan Ramadhan

Bulan Suci Ramadhan sudah diambang pintu, bulan yang ditunggu tunggu umat muslim sedunia untuk melakukan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lain yang menyertainya. Saat menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan, selama 29 atau 30 hari pola makan kita akan berubah, dan kebanyakan orang biasanya menjadi lebih konsumtif dalam menyediakan hidangan berbuka puasa. Sebegitu konsumtifnya sehingga seringkali mengabaikan hal-hal yang dapat menjaga tubuh tetap sehat selama menjalankan puasa. Padahal menjaga stamina dan kesehatan saat berpuasa sangat penting karena ada kurang lebih 14 jam dimana tubuh kita tidak menerima konsumsi apapun namun tetap harus bisa menjalankan aktifitas sehari-hari, kemudian masih ada ibadah lain di malam hari seperti tarawih dan tadarus, yang kesemuanya membutuhkan stamina tubuh yang cukup baik untuk menjalankan ibadah tersebut dengan lancar dan baik.
Jika kita mesti disibukkan dengan pengaturan pola makan yang baik dan menjalankan ibadah malam hari dengan lancar, bagaimana pula para penggila kopi dapat menikmati kopi, begitu mungkin pertanyaan yang akan timbul. Padahal dengan sedikit pengaturan waktu kita bisa tetap menjalankaa rutinitas "ngopi" dan tetap sehat dalam berpuasa.
Sesudah berbuka puasa lazimnya ada jeda sekitar satu jam sebelum kita berangkat ke mesjid untuk sholat tarawih, kita bisa ngopi dulu. Pulang dari sholat tarawih sambil istirahat sejenak sebelum kita melakukan kegiatan lain seperti membaca Al Qur'an, kita juga bisa ngopi dulu. Atau kalau kita langsung melakukan tadarus di mesjid tanpa pulang dulu kerumah, kita bisa menikmati kopi saat sedang istirahat setelah kembali dari mesjid. Bahkan saya sendiri, menyiapkan hidangan sahur keluarga sambil menikmati kopi, hal tersebut saya rasakan membuat saya jadi bersemangat menyiapkan hidangan sahur tersebut. Namun ada satu hal penting yang harus dijalankan agar tubuh tetap sehat dan tidak loyo keesokan harinya, yaitu kita harus minum banyak air putih antara waktu berbuka sampai imsak tiba, kalau bisa lebih banyak daripada hari-hari biasa, niscaya anda tetap segar kesokan harinya sampai menjelang waktu berbuka tiba. 
Lihatlah para penggemar kopi, kita bisa tetap ngopi sekali ataupun dua kali setiap harinya serta tetap sehat dan bugar, dan yang penting kita tetap bisa menjalankan puasa dengan lancar, ikhlas dan khusyu'. Jadi, tetaplah menikmati kopi dan tetap sehat dan semangat.



Marhaban Yaa Ramadhan. 
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, mohon maaf lahir dan bathin, semoga puasa kita dan semua amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini diterima oleh Allah SwT. Amin.


Wassalam 



Kamis, 21 Juli 2011

Jangan lupa minum......Kopi es (Es kopi)

Sudah berhari-hari saya nggak posting, cuma asik berselancar maya dan nulis beberapa draft yang nggak juga kunjung selesai untuk bisa di publish. Akhirnya saya berkesimpulan sementara (kalau kesimpulan saya kelak berubah saya nggak dianggap tidak konsisten) bahwa kita ini jangan terlalu kreatif didalam kepala (pikiran), sebab malah menghambat kreatifitas nyata kita, setidaknya itulah yang saya alami. Sekarang saya akan menceritakan pengalaman saya dengan kopi es (yang benar es kopi ya ?).
Begini, banyak orang beranggapan, termasuk saya sendiri, bahwa suatu jenis minuman atau makanan maka akan sesuai atau terasa cocok kalau minuman atau makanan pendampingnya yang tertentu. Contoh pada diri sendiri, karena terbawa kebiasaan orang tua, saya dulu merasa bahwa kalau kita makan soto, sup dan yang semacamnya maka teh tawar yang hangat adalah yang paling pas sebagai pendampingnya. Kemudian, karena saya juga menyukai teh es (yang benar es teh ya ?) maka saya merasa hidangan apa saja sangat nikmat jika didampingi teh es. Ketika jus buah menjadi populer, sayapun merasa bahwa makan apa saja terutama saat makan saiang, serasa lebih afdol kalau diakhiri dengan segelas jus buah.
Nah, mengenai kopi es,  tentu dari dulu saya juga sering minum minuman tersebut, tetapi tidak atau jarang saya minum sebagai pendamping suatu hidangan makan. Secara saya ini seorang penikmat kopi maka kalau minum kopi es biasanya saya menikmatinya sebagaimana menikmati kopi panas, saya akan menikmatinya sebagai hidangan tunggal atau ditemani cemilan/makanan ringan. Tapi beberapa tahun belakangan ini, saya mulai mencoba minum kopi es sebagai pendamping suatu hidangan utama. Makan sate padang, soto, nasi ramas, lontong sayur, mie, dan lain-lain, semuanya saya coba mendampinginya dengan kopi es, dan ternyata sungguh nikmat. Setidaknya bagi saya pribadi. Dan saat ini saya mulai merasa bahwa apapun makanannya, minumnya yang cocok (subyektif lho ya) adalah .........kopi es !!!











Mi pangsit + 
kopi es......
sedaaap nian !













Lontong sayur + 
Kopi es......
nikmaaat banget  !









Selamat menikmati hidangan apapun dan jangan lupa dampingi dengan kopi es.......



Wassalam


                                                                                                                                                                     

Minggu, 10 Juli 2011

Lombok Nan Cantik

Saya sebenarnya sudah sejak setahun yang lalu ingin jalan-jalan ke pulau Lombok, tapi kesempatan baru datang di akhir Juni 2011. Tepatnya tanggal 29 Juni yang lalu saya berangkat kesana bersama dua orang sahabat lama, tahun lalu bersama kedua sahabat ini pula saya mengunjungi tembok besar di China. Karena keinginan saya yang besar untuk melawat ke Lombok maka sudah sejak beberapa bulan sebelumnya saat berselancar maya saya seringkali melihat-lihat tujuan wisata di pulau tersebut. Ternyata sangat banyak dan beberapa sangat indah, tak kalah indahnya dengan obyek wisata di pulau Bali. Sebelum berangkat pun saya sempat menghubungi (sms an) teman blogger saya Yosh yaitu pemilik blog Lombok 7og4nk untuk lebih memantapkan tujuan wisata saya disana kelak.
Saya tiba di Lombok kira-kira jam 12.30 waktu setempat (WITA), dan itu berarti 11.30 WIB. Kami dijemput oleh teman dari sahabat saya itu dan dibawa makan siang dulu yang menyediakan menu khas Lombok, wah sungguh lezat plecing kangkung, ayam taliwang dan es kelapa muda pakai madu di restoran tersebut, kenikmatan dalam kenyang (istilah apa pula ini). Kami menginap di Senggigi Beach Hotel, dan se-sore-an kami menikmati pemandangan pantai Senggigi, dan membuat janji dengan pengelola boat yang akan kami sewa untuk menuju 3 Gili esok hari. Kesokannya ketika sarapan saya utamakan mencoba kopinya lebih dulu dan ternyata cukup sedap, saya sebelumnya sudah mendengar bahwa kopi Lombok cukup terkenal.

Menikmati sedapnya kopi Lombok
Parwisata di pulau Lombok sudah beberapa tahun belakangan ini memang digalakkan sebagai opsi lain dari hiruk pikuk perkembangan wisata di pulau Bali, sehingga sebagian dari cara promosi wisatanya pun dengan membandingkannya dengan wisata di pulau dewata tersebut. Dengan waktu yang cuma tiga hari, sebetulnya yang efektif malah cuma dua hari, hanya sebagian saja tujuan wisata yang sempat kami kunjungi. Kami dapat menikmati keindahan pantai Senggigi sepuasnya karena menginap disana, kemudian kami mengunjungi Tiga Gili (Trawangan, Beno, Air),  kerajinan tanah liat di Banyumulek, pusat tenun ikat di Sukarara, rumah adat Sasak di Sade, serta pantai Kuta dan Tanjung Aan. Sayang kami tidak sempat mengunjungi Sendang Gila, Pusuk Pass, Mesjid tua Bayan dan tujuan wisata lainnya karena tidak cukupnya waktu.                                                                                                                                                                                                                                                 
Pemandangan indah menuju gili Trawangan

Berpose di gili Trawangan
                                                                                                                                                                                                                    
Gerabah di Banyumulek

Perajin tenun ikat di Sukarara

Rumah adat suku Sasak di desa Sade


Keindahan pantai Kuta

Nampang di Tanjung Aan

Taman wisata Pura Mayura

Pantai Senggigi dengan g Agung sayup2 di kejauhan

Matahar terbenam di pantai Senggigi

Senja di pantai Senggigi







Karena masih banyak yang belum saya lihat di Lombok, maka saya berharap Tuhan bermurah hati untuk mendatangkan saya kembali ke sana. Lombok, next time better......


                                                                                                                                                                  
Wassalam